Batu Hematite – Asal, Jenis, Kegunaan dan Perawatannya

Hematite adalah batu permata oksida besi. Batu ini adalah bijih besi utama dan salah satu dari beberapa batu permata yang memiliki kemilau metalik (seperti logam). Seperti kebanyakan batu permata lainnya yang memiliki kemilau metalik, batu Hematite sangat padat dan memiliki indeks bias yang sangat tinggi. Bahkan, berat jenis dan indeks biasnya jauh lebih tinggi daripada Corundum, Zircon, dan bahkan Berlian (Diamond). Nama “Hematite”, berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Darah”, karena warnanya merah ketika diiris tipis atau ketika dijadikan bubuk. Warnanya ini digunakan untuk keperluan industri sebagai pigmen merah, meskipun saat ini lebih sering diganti dengan bahan lain yang lebih murah. Di Indonesia, batu ini disebut dengan nama “Badar Besi”.

Ketika dipoles dengan baik, batu Hematite kadang-kadang terlihat seperti berlapis perak. Ketika batu ini dalam bentuk agregat, Hematite selalu buram atau tidak tembus cahaya dan biasanya berwarna warna abu-abu kehitaman. Namun, dalam kristal tipisnya, sebenarnya adalah transparan dan berwarna kemerahan sampai coklat. Beberapa batu lainnya yang dipoles juga menunjukkan bintik-bintik berwarna seperti karat karena komposisi zat besinya.

Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Hematite (Badar Besi) :

Batu Hematite adalah permata dengan kemilau yang sangat unik. Batu ini hampir mustahil keliru dengan jenis batu permata lainnya. Batu Hematite adalah salah satu batu permata terpadat yang ada, sebanding dengan Pyrite. Ketika dipotong dan dipoles, warnanya mengkilap metalik, tapi ketika tidak diapa-apakan, warnanya merah sampai coklat-merah. Batu Hematite mengkristal dalam sistem Trigonal, membentuk dengan struktur kristal yang sama dengan Corundum, seperti batu Safir (Sapphire) dan Merah Delima (Ruby). Batu ini lebih keras daripada besi murni, dengan kekerasan mulai dari 5,5 sampai dengan 6,5 skala Mohs, mirip dengan Opal atau batu Pirus (Turquoise). Orang juga sering bingung antara batu Hematite dengan “Hematine”, yang merupakan suatu bentuk imitasi magnetik dari Hematite. Batu Hematite alami biasanya tidak magnetis, tetapi bisa menjadi magnetis dengan proses pemanasan dan pendinginan sambil didekatkan pada magnet yang kuat.

Warna batu Hematite biasanya abu-abu kehitaman sampai abu-abu silver ketika dipotong dan dipoles dalam bentuk agregat. Sebagai mineral, ketika diiris tipis warnanya merah sampai merah kecoklatan.

Batu Hematite memiliki kilau besi yang membosankan ketika tidak apa-apakan, tetapi ketika dipotong dan dipoles, batu ini menunjukkan kemilau reflektif yang terkuat seperti metalik. Batu permata yang memiliki kemilau metalik memiliki permukaan reflektif mirip dengan logam yang dipoles. Batu Hematite adalah buram (tidak tembus cahaya), tapi bisa transparan tembus cahaya ketika diiris tipis.

Batu Hematite biasanya tidak melalui proses treatment apapun. Namun, saat digunakan untuk keperluan industri, mungkin akan diubah atau ditingkatkan melalui proses pemanasan.

Batu Hematite bisa sangat mirip dengan berbagai batu permata lainnya, tetapi secara teknis tidak ada yang terkait. Beberapa batu permata serupa antara lain Pyrite dan Marcasite, yang keduanya memiliki kemilau metalik khas Hematite. Batu Hematite adalah salah satu dari sekian banyak bentuk oksida besi. Oksida besi sering ditemukan sebagai zat pewarna pada beberapa batu permata populer seperti Bloodstone, Garnet, Ruby, dan Spinel. Oksida besi juga merupakan bahan kimia pembentuk sekeliling batu matrik berbagai permata seperti batu Boulder Opal dan Tiger’s Eye Matrix.

Ada beberapa varietas tertentu dari batu Hematite, meskipun secara gemologi mereka tidak dianggap sebagai spesies yang berbeda dari Hematite. Beberapa nama dagang yang populer antara lain:

- Rainbow Hematite: batu Hematite yang berwarna-warni.
- Titano-Hematite: batu Hematite yang kaya akan Titanium
- Specularite: bentuk agregat, yang menunjukkan kemilau berkaca-kaca ketika diputar.

Lokasi Penambangan Batu Hematite (Badar Besi) :

Batu Hematite bisa ditemukan di berbagai daerah di seluruh dunia. Beberapa sumber yang penting antara lain di Minas Gerais, Brasil; Cumbria, England dan Elba, Italy. Batu Hematite telah ditambang dari pulau Elba sejak zaman Etruria kuno.

Morroco, South Africa, Bangladesh, China, New Zealand, Czech Republic, dan United States (Minnesota, Michigan, Arizona, dan New York) juga dikenal menghasilkan batu Hematite berkualitas bagus. Sebuah pesawat ruang angkasa NASA juga menemukan kandungan Hematite di Mars.
Penggunaannya Sebagai Perhiasan:

Selama era Victoria, batu Hematite sangat populer di seluruh Eropa, terutama digunakan pada perhiasan untuk berkabung. Batu ini sering digunakan dalam seni dekoratif dan untuk pembuatan seni etsa intaglio. Saat ini, batu Hematite masih tetap populer untuk tujuan hiasan dan desain perhiasan, terutama untuk gelang dan kalung. Meskipun dianggap tidak terlalu keras, batu ini cukup tahan lama karena tidak adanya Cleavage (kecenderungan kristal untuk pecah terbelah mengikuti struktur kristalnya). Tampilan dan nuansanya yang seperti perak dan titanium membuatnya ideal untuk banyak desain perhiasan pria yang memberikan kesan maskulin.

Perawatan Batu Hematite (Badar Besi) :

Batu Hematite agak lunak dan juga memiliki kecenderungan rapuh. Merawat batu ini harus sama dengan Opal atau Apatite. Hindari penggunaan pembersih uap (Steam Cleaner) dan pembersih ultrasonik. Jangan menggunakan pembersih berbahan kimia keras, terutama yang mengandung asam. Anda bisa membersihkan batu Hematite cukup dengan menggunakan air hangat, sabun biasa, dan kain yang lembut. Pastikan untuk membilas dengan bersih untuk menghilangkan sisa-sisa residu sabun. Selalu lepas perhiasan permata ketika melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga, atau ketika melakukan pekerjaan rumah tangga.

Simpan perhiasan batu Hematite terpisah dari batu permata lainnya. Bungkus dengan menggunakan kain yang lembut dan letakkan di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain untuk memberikan perlindungan ekstra.