igara
TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA. UNTUK PEMBELIAN BARANG 
DI BULAN INI, RESI PENGIRIMAN KAMI UPDATE DI LINK DIBAWAH



Batu Lapis Lazuli – Asal, Jenis, Kegunaan dan Perawatannya

Posted by Unknown on 10.45

Batu Lapis Lazuli

 Batu Lapis Lazuli – Asal, Jenis, Kegunaan dan Perawatannya

Batu Lapis Lazuli (di Indonesia disebut juga dengan nama Akik Lapis, Batu Nila, atau Lazuardi), sering juga hanya disebut sebagai “Lapis”, telah digunakan sebagai batu permata sejak ribuan tahun yang lalu. Batu ini telah ditambang dari Afghanistan sejak awal milenium ke-7 sebelum Masehi, dan ditemukan di situs pemakaman kuno di seluruh Caucasus, Mehrgarh dan bahkan sampai ke Republik Mauritania. Topeng pemakaman Mesir kuno untuk Firaun “King Tut” bahkan ditemukan telah dihiasi dengan batu Lapis Lazuli.

Batu bersejarah ini memiliki nama yang terkait erat dengan warnanya yang intens. Namanya berasal dari bahasa Latin “Lapis” yang berarti “Batu”, dan dari bahasa Arab dan Persia Lazaward”. “Lazaward” adalah nama Persia untuk batu Lapis, serta nama lokasi penambangannya. Hingga hari ini, batu Lapis Lazuli masih dianggap sebagai salah satu batu permata biru yang paling penting.

Komposisi utama batu Lapis Lazuli adalah Lazurite, sedangkan sisanya terdiri dari Sodalite, Calcite, Pyrite dan berbagai konstituen minor lainnya. Komposisinya yang bervariasi tersebutlah yang menciptakan warnanya. Dan karena komposisi tersebut, Lapis Lazuli secara teknis lebih didefinisikan sebagai batu daripada mineral.

Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Lapis Lazuli (Akik Lapis, Nila, atau Lazuardi)


Batu Lapis lazuli secara definisi adalah batuan yang komposisi utamanya terdiri dari Lazurite (25% sampai 40%), Calcite and Pyrite. Lazurite adalah silikat feldspathoid yang memiliki rumus kimia (Na,Ca)8[(S,Cl,SO4,OH)2|(Al6Si6O24)] dan termasuk ke dalam kelompok mineral Sodalite. Konstituen minornya bisa mencakup Augite, Diopside, Enstatite, Mica, Hauynite, Hornblende dan Nosean. Batu Lapis Lazuli juga sering salah dikenali sebagai batu permata biru lainnya seperti Azurite dan Sodalite, tapi Azurite memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah dan biasanya berwarna lebih gelap daripada batu Lapis Lazuli; sementara Sodalite dalam banyak kasus, memiliki warna lebih terang dan granularitasnya tidak sehalus batu Lapis Lazuli.

Warna batu Lapis Lazuli bisa biru kehijauan sampai biru keungu-mudaan, muda sampai tua. Warna biru adalah karena adanya unsur belerang. Batu Lapis Lazuli yang terbaik adalah yang menunjukkan warna merata dan tidak terlihat memiliki deposit Calcite, meskipun adanya sejumlah kecil flek emas Pyrite masih bisa diterima. Terlalu banyak kandungan Pyrite akan menyebabkan warnanya kusam, kehijauan, sedangkan jika Calcite yang mendominasi komposisinya, warna batu akan menjadi biru muda dan menjadi kurang menarik.

Batu Lapis Lazuli dengan warna yang merata, sangat jenuh, sedikit biru-ungu muda, dengan sedikit atau tidak ada sama sekali kandungan Pyrite atau Calcite adalah yang paling berharga; batu berkualitas seperti ini kadang-kadang disebut sebagai “Afghan” atau ‘Persian’. Warna batu Lapis Lazuli biasanya sering digambarkan menggunakan nama tempat tertentu, tapi bukan berarti batu tersebut berasal dari tempat tersebut. Misalnya, penyebutan “Chilean Lapis” mungkin tidak berasal dari Chile, tapi itu adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada batu Lapis Lazuli yang memiliki warna hijau, yang sangat tinggi kandungan Calcite putihnya.

Clarity atau tingkat kejelasan batu Lapis Lazuli adalah Opaque (tidak tembus cahaya). Ketika dipoles, batu ini bisa memiliki kemilau seperti kaca, seperti berminyak, dan terkadang kemilaunya terlihat membosankan.

Batu Lapis Lazuli biasanya tidak melalui proses treatment apapun. Namun, beberapa batu yang warnanya lebih muda mungkin akan diproses dengan treatment Dyed (proses treatment dengan menambahkan bahan pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya) untuk menghasilkan warna biru yang lebih tua dan gelap; batu Lapis Lazuli yang menggunakan treatment ini mungkin juga dilapisi dengan lilin atau plastik untuk meningkatkan stabilitasnya. Dalam beberapa kasus, untuk meningkatkan warna dan kemilaunya, batu Lapis Lazuli juga diresapi dengan lilin atau resin. Ada juga batu Lapis Lazuli sintetis atau buatan yang dikenal sebagai “Gilson Lapis”, dan ada banyak juga tiruan lainnya, seperti Howlite atau Jasper yang diproses dengan treatment Dyed. Batu Jasper yang melalui treatment ini biasanya disebut sebagai “Swiss Lapis”.

Meskipun batu Lapis Lazuli secara teknis tidak berhubungan dengan jenis mineral lainnya karena komposisinya yang bervariasi, batu ini memiliki penampilan yang mirip dengan Sodalite, Azurite, Turquoise (batu Pirus), Pietersite, Hawk’s Eye, Charoite dan Opal. 

Lokasi Penambangan Batu Lapis Lazuli (Akik Lapis, Nila, atau Lazuardi)

Telah ditemukan sejak 6000 tahun yang lalu, deposit batu Lapis Lazuli yang tertua terletak di medan yang sulit di sebelah barat pegunungan Hindu Kush di Afghanistan. Sampai saat ini, Afghanistan dikenal sebagai penghasil batu Lapis Lazuli yang berkualitas dan juga merupakan sumber yang terbesar. Deposit lainnya juga telah ditemukan di Angola, Argentina, Canada, Chile (sebelah utara Santiago), India, Italy, Myanmar (Burma), Pakistan, Russia dan United States (California dan Colorado).

Penggunaannya Sebagai Perhiasan

Selama ribuan tahun, batu Lapis Lazuli telah menjadi batu permata yang berharga karena warna birunya yang indah dan intens. Batu Lapis Lazuli biasanya dipoles dan sering digunakan untuk perhiasan pria dan wanita. Sering juga dipotong model cabochon untuk mata cincin, manik-manik, dan lainnya. Tapi, penggunaan batu Lapis Lazuli tidak hanya terbatas sebagai perhiasan saja. Dalam sejarahnya, batu ini pernah menjadi seni ukiran yang sangat populer, sering dibentuk menjadi berbagai benda hias dan dekoratif.

Meskipun harganya murah, batu Lapis Lazuli bisa ditemukan di banyak desain perhiasan kelas atas, biasanya dipadukan dengan Berlian (Diamond) dan emas. Saat ini, sering juga diukir untuk bros, pin, dan patung besar karena harganya yang relatif terjangkau dan juga tersedia dalam ukuran besar. Batu Lapis Lazuli merupakan salah satu batu permata yang paling populer saat ini untuk perhiasan pria dan sering bisa ditemukan di kancing kemeja dan pin dasi, dan juga sebagai mata cincin berukuran besar. Ketika dipasangkan dengan perak, kesan sebagai batu permata klasik sepanjang masa menjadi semakin kuat.

Perawatan Batu Lapis Lazuli (Akik Lapis, Nila, atau Lazuardi)

Batu Lapis Lazuli masih dianggap cukup keras, padahal juga cukup lunak dengan tingkat kekerasan 5 sampai 6 skala Mohs. Batu ini lebih lunak daripada kebanyakan batu permata lainnya, tapi jika dirawat dengan benar, perhiasan dan ornamen batu Lapis Lazuli bisa bertahan hingga beberapa generasi. Batu Lapis Lazuli sangat sensitif terhadap tekanan yang kuat, suhu yang tinggi, dan bahan kimia yang keras. Hindari mengekspos batu ini dengan pemutih atau asam sulfat. Kebanyakan batu Lapis Lazuli cukup dibersihkan dengan menggunakan air hangat dan sabun saja, tetapi, batu yang menggunakan treatment Dyed mungkin akan menjadi tidak stabil. Untuk batu yang menggunakan treatment ini, cara membersihkan yang aman adalah dengan menguji terlebih dahulu pada area kecil untuk memastikan kestabilannya. Bersihkan batu menggunakan kain yang lembut dan pastikan untuk membilas dengan bersih untuk menghilangkan sisa-sisa residu sabun.

Selalu lepas perhiasan batu Lapis Lazuli sebelum berolahraga atau ketika melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat. Simpan secara terpisah dari batu permata dan perhiasan lainnya untuk mencegah terjadinya gesekan dan goresan. Cara terbaik menyimpannya adalah membungkusnya dengan kain yang lembut dan letakkan di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain untuk perlindungan ekstra.


Toko Igara
Toko IgaraUpdated: 10.45

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Bukti kirim Anda Disini :
CB