igara
TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA. UNTUK PEMBELIAN BARANG 
DI BULAN INI, RESI PENGIRIMAN KAMI UPDATE DI LINK DIBAWAH



Batu Amber - Asal, Jenis, Kegunaan dan Perawatannya

Posted by Unknown on 13.24

Batu AmberBatu Amber

Batu Amber - Asal, Jenis, Kegunaan dan Perawatannya

Batu Amber (atau Ambar) adalah batu permata yang terbentuk melalui fosilisasi resin pohon. Resin Amber tidaklah sama dengan getah pohon biasa. Secara khusus bersumber dari pohon Pinus Succinifera. Proses fosilisasi batu Amber dapat ditelusuri kembali hingga ke periode Tertiary, yang berarti bahwa batu tersebut terbentuk sekitar 50 juta tahun yang lalu. Karena batu Amber terbentuk dari resin yang lembut dan lengket, di dalam batu ini biasanya terdapat inklusi hewan dan tumbuhan; kebanyakan nyamuk dan spesies serangga lainnya. Batu Amber yang berkembang di lapisan batubara sering disebut sebagai “Resinite”, dan jenis yang bersumber khusus dari lapisan batubara Selandia Baru disebut sebagai “Ambrite”. Batu Amber adalah salah satu dari beberapa jenis batu permata organik, selain Pearl (mutiara), Coral dan Ivory (gading).

Kata “Amber” berasal dari bahasa Persia Tengah “Ambar”. Pada awalnya digunakan untuk mendeskripsikan zat lilin yang mengeras yang ditemukan di dalam usus ikan Paus Sperma yang disebut “Ambergris”. Ambergris digunakan dalam produksi wewangian karena memiliki bau aromatik yang sangat menarik. Pada abad ke-14, penggunaan istilah “Amber” bergeser dari yang awalnya untuk mereferensikan “Ambergris” menjadi nama batu permata. Amber dan Ambergris sering kali membingungkan karena keduanya bisa ditemukan terdampar di pesisir pantai. Keduanya bisa dibedakan melalui kepadatannya. Ambergris memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dan mengapung di air tawar, sedangkan batu Amber tidak mengapung di air tawar, tapi mengapung di air asin.

Proses pembentukan batu Amber dimulai dengan transformasi resin menjadi Copal. Transformasi ini dipicu oleh suhu yang tinggi dan tekanan sedimen resin diatasnya. Paparan panas dan tekanan mengusir Terpen (salah satu dari kelompok besar hidrokarbon tak jenuh yang mudah menguap yang ditemukan dalam minyak esensial pada tanaman), yang dapat menyebabkan kerusakan dan pembusukan. Melalui waktu dan resistensi, resin akhirnya mengeras dan membatu menjadi Amber. Banyak pohon yang menghasilkan resin, tapi kebanyakan tidak akan bisa menghasilkan Amber. Resin pohon harus sangat elastis dan tahan terhadap pembusukan. Mayoritas deposit resin tidak bisa menangani kontak yang terlalu lama dengan sinar matahari, hujan, dan suhu yang ekstrim.

 Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Amber :


Tidak seperti kebanyakan batu permata berwarna lainnya, batu Amber memiliki struktur amorf bukannya kristal. Batu ini memiliki berat jenis yang sangat rendah sehingga sangat ringan. Tingkat kepadatannya yang rendah memungkinkan batu ini untuk mengapung di air asin. Batu Amber sulit untuk dibuat imitasinya karena rendahnya tingkat kepadatannya tersebut.

Batu Amber bisa memiliki warna yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar adalah kuning, oranye atau coklat. Yang berwarna kuning emas biasanya keras, berupa resin Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) dari pohon pinus cemara. Warna batu ini juga bisa keputihan sampai kuning-lemon pucat dan coklat hampir kehitam-hitaman. Dominican Republic terkenal menghasilkan batu Amber dengan warna biru yang langka. Ada juga yang berwarna hijau dan merah yang juga langka. Yang berwarna merah kadang-kadang disebut sebagai “Cherry Amber”.

Clarity atau tingkat kejelasan batu Amber berkisar dari Transparent (tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya) sampai Opaque (tidak tembus cahaya) dan memiliki kemilau resin. Kebanyakan spesimen batu ini memiliki kantong gelembung udara dan berbagai inklusi lainnya. Adanya jejak Pyrite kadang-kadang bisa memberikan warna kebiruan. Banyak varietas batu Amber yang terlihat seperti berawan karena adanya gelembung-gelembung kecil; batu yang seperti ini dikenal sebagai “Bony Amber”.

Batu Amber dengan transparansi yang jelas lebih banyak dicari daripada yang berawan. Dan yang paling berharga adalah yang mengandung serangga, tanaman, atau inklusi Pyrite.

Batu Amber biasanya tidak melalui proses treatment apapun, tetapi beberapanya mungkin telah disatukan dari dua atau lebih batu-batu yang kecil. Batu-batu Amber kecil disatukan dengan cara mengolesi permukaannya dengan minyak, panas, dan tekanan. Penjual atau pemasok batu permata harus selalu mengungkapkan proses ini; jenis batu ini kadang-kadang disebut sebagai “Amberoid” atau “Pressed Amber”. Clarity atau tingkat kejelasan Batu Amber kadang-kadang juga ditingkatkan dengan menggunakan Oil-Bath. Batu Amber juga bisa dibuat imitasinya dengan menggunakan resin seperti Copal (resin dari pohon tropis yang digunakan untuk membuat pernis) atau Kauri Gum (resin fosil dari pohon Kauri (Agathis Australis)). Batu Ambar dari Baltic kadang-kadang juga tidak alami, sudah ditingkatkan untuk menghasilkan warna yang lebih cerah.

Varietas batu Amber yang paling populer antara lain: Baltic Amber, Bony Amber dan Dominican Amber. Sedangkan yang kurang begitu dikenal antara lain: Blue Dominican Amber, Resinite, Ambrite, Amberoid dan Pressed Amber.

Lokasi Penambangan Batu Amber :


Sumber utama batu Amber ada di sebelah barat Kaliningrad, Rusia. Batu Amber dari wilayah ini ditemukan pada tanah liat dengan kedalaman sekitar 30 meter dari permukaan. Sumber terbesar kedua adalah di kawasan Baltic. Batu Amber Baltic berasal dari dasar laut dan sering ditemukan terdampar di pantai. Batu Amber dari Baltic terkenal karena warna-warna emasnya yang halus.

Dominican Republic dikenal memiliki batu Amber langka berwarna biru, dan jauh lebih muda umurnya daripada varietas Amber lainnya. Ditambang hanya sekitar 100 kilogram per tahun membuatnya sangat bernilai.

Italy, Romania, China, Japan, Burma (Myanmar), Mexico, Canada dan United States juga dikenal memiliki deposit batu Amber.

Penggunaannya Sebagai Perhiasan :


Batu Amber telah digunakan sebagai perhiasan sejak zaman prasejarah. Batu ini diyakini telah menjadi salah satu jenis batu permata pertama yang digunakan sebagai jimat. Ornamen batu Amber telah ditemukan di makam kuno Mycenaean, serta daerah-daerah lain di mana peradaban kuno makmur di seluruh Eropa. Sampai dengan hari ini, batu Amber masih populer dan digunakan untuk berbagai desain hias.

Meskipun batu Amber adalah salah satu jenis batu permata yang paling lunak, batu ini masih sering dipakai sebagai perhiasan. Sebenarnya sangat tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai mata cincin yang digunakan sehari-hari, tapi dengan kehati-hatian, banyak orang yang menggunakannya untuk cincin. Batu Amber paling cocok digunakan untuk anting-anting, bros, dan liontin, tetapi jika dirawat dengan benar, batu Amber bisa digunakan pada berbagai desain perhiasan.

Perawatan Batu Amber:


Batu Amber adalah batu permata yang sangat lunak, dengan tingkat kekerasan yang hanya 2 sampai 2,5 skala Mohs. Meskipun mengalami panas yang intens, tekanan, dan pelapukan selama jutaan tahun, batu Amber masih sangat sensitif terhadap asam, bensin, alkohol, dan parfum. Batu Amber dapat dengan mudah terbakar dan mengeluarkan asap yang berbau seperti dupa atau kemenyan. Batu Amber hanya boleh diusap menggunakan kain yang lembut.

Pembersih ultrasonik tidak boleh digunakan untuk membersihkan batu Amber atau perhiasan Amber. Merendam batu Amber untuk waktu lama tidak dianjurkan; karena kontak yang terlalu lama dengan air dapat merusak polesannya. Batu Amber bisa dengan mudah tergores oleh perhiasan lainnya, atau perhiasan yang menopangnya, karena itu pilihlah desain yang sifatnya tidak menekan batu tersebut. Simpan batu Amber dengan cara membungkusnya dengan kain yang lembut dan selalu simpan batu Amber terpisah dari batu permata dan perhiasan lainnya.


Toko Igara
Toko IgaraUpdated: 13.24

1 komentar:

Cari Bukti kirim Anda Disini :
CB